Abad Modern: Umat Islam Menderita Menghadapinya
Sebagaimana diketahui, Abad Modern merupakan
perkembangan lebih lanjut masyarakat berkota negeri-negeri Islam. Ironisnya,
kaum Muslimin pulalah yang paling parah menderita menghadapinya. Ini bisa
diterangkan paling tidak oleh adanya tiga hal: pertama, hal yang
bersifat psikologis, yaitu, sebagai kelompok manusia paling unggul selama ini,
kaum Muslimin tidak mempunyai kesiapan mental samasekali untuk menerima kenyataan
bahwa bangsa lain bukan-Muslim bisa lebih maju dari mereka; kedua,
sejarah interaksi bermusuhan yang lama antara dunia Islam dengan dunia Kristen
(orang-orang Eropa tetap menyimpan dendam untuk penaklukkan Spanyol di barat
dan negeri-negeri Balkan di timur oleh kaum Muslimin, begitu juga perang Salib
yang berkepanjangan dan berakhir dengan kekalahan tentara Kristen); dan ketiga,
letak geografis dunia Islam yang berdampingan serta bersambungan dengan Eropa,
yang memperbesar arti hal kedua tadi.
Penderitaan Dunia Islam menghadapi Abad Modern
memuncak ketika secara tak terelakkan lagi, seperti orang-orang Sumeria dulu,
bangsa-bangsa Eropa mendapati diri mereka mampu dengan gampang sekali
mengalahkan bangsa-bangsa lain, khususnya umat Islam yang selama ini dikagumi
dan ditakuti namun juga dibenci. Bangsa-bangsa Eropa Barat itu, seperti bangsa
Sumeria 5.000 tahun yang lalu, menggunakan keunggulan peradaban baru mereka
untuk melancarkan politik imperialisme dan kolonialisme, dengan negeri-negeri
Muslim secara sangat wajar menjadi sasaran utamanya. Dalam keadaan terkejut dan
tak berdaya, kaum Muslimin di seluruh dunia memberi reaksi yang beraneka ragam
kepada gelombang serbuan kultural dari Barat itu. Pertanyaan yang terberat pada
para penganut agama Islam ialah, bagaimana mungkin umat Islam yang merupakan
para pemeluk kebenaran Ilahi yang final bisa terkalahkan oleh kelompok lain?
Apakah Tuhan telah tidak lagi berpihak kepada hamba-hamba-Nya yang saleh? Jika
masih berpihak, lalu apa yang sebenarnya terjadi pada umat sehingga berdosa
dan dihukum dengan kekalahan dan kehinaan? Apakah ada yang salah pada umat
dalam memahami dan mengamalkan agamanya itu? Jika ada, di mana letak kesalahannya,
dan bagaimana memperbaikinya (Pertanyaan serupa juga pernah muncul ketika
terjadi serbuan bangsa Mongol, tapi tak seprinsipil menghadapi Barat sekarang).
0 Comment