PPRPM
Selamat Datang di Website Resmi Pusat Penelitian Riset dan Publikasi Mahasiswa

Sabtu, 11 Februari 2023

 


Abad Modern: Umat Islam Menderita Menghadapinya

Sebagaimana diketahui, Abad Modern merupakan perkembangan lebih lanjut masyarakat berkota negeri-negeri Islam. Ironisnya, kaum Muslimin pulalah yang pa­ling parah menderita mengha­dapinya. Ini bisa diterangkan paling tidak oleh adanya tiga hal: pertama, hal yang bersifat psikologis, yaitu, sebagai kelompok manusia paling unggul selama ini, kaum Muslimin tidak mempunyai kesiapan mental samasekali untuk menerima kenya­taan bahwa bangsa lain bukan-Muslim bisa lebih maju dari mere­ka; kedua, sejarah interaksi ber­musuhan yang lama antara dunia Islam dengan dunia Kristen (orang-orang Eropa tetap menyimpan dendam untuk penaklukkan Spanyol di barat dan negeri-negeri Balkan di timur oleh kaum Mus­limin, begitu juga perang Salib yang berkepanjangan dan berakhir de­ngan kekalahan tentara Kristen); dan ketiga, letak geografis dunia Islam yang berdampingan serta bersambungan dengan Eropa, yang memperbesar arti hal kedua tadi.

Penderitaan Dunia Islam meng­hadapi Abad Modern memuncak ketika secara tak terelakkan lagi, seperti orang-orang Sumeria dulu, bangsa-bangsa Eropa mendapati diri mereka mampu dengan gam­pang sekali mengalahkan bangsa-bangsa lain, khususnya umat Islam yang selama ini dikagumi dan ditakuti namun juga dibenci. Bang­sa-bangsa Eropa Barat itu, seperti bangsa Sumeria 5.000 tahun yang lalu, menggunakan keunggulan per­adaban baru mereka untuk melan­carkan politik imperialisme dan kolonialisme, dengan negeri-negeri Muslim secara sangat wajar menjadi sasaran utamanya. Dalam keadaan terkejut dan tak berdaya, kaum Muslimin di seluruh dunia mem­beri reaksi yang beraneka ragam kepada gelombang serbuan kultural dari Barat itu. Pertanyaan yang terberat pada para penganut agama Islam ialah, bagaimana mungkin umat Islam yang merupakan para pemeluk kebenaran Ilahi yang final bisa terkalahkan oleh kelompok lain? Apakah Tuhan telah tidak lagi berpihak kepada hamba-hamba-Nya yang saleh? Jika masih ber­pihak, lalu apa yang sebenarnya terjadi pada umat sehingga berdosa dan dihukum dengan kekalahan dan kehinaan? Apakah ada yang salah pada umat dalam memahami dan mengamalkan agamanya itu? Jika ada, di mana letak kesal­ahan­nya, dan bagaimana memperbaiki­nya (Pertanyaan serupa juga pernah muncul ketika terjadi serbuan bangsa Mongol, tapi tak seprinsipil menghadapi Barat sekarang).

0 Comment